Inflasi Amerika Serikat (AS) melandai sesuai perkiraan pada Juli 2024. Pendinginan ini yang kemungkinan akan menjadi alasan utama The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga pada September 2024.
Indeks harga konsumen (CPI), sebagai ukuran harga barang dan jasa secara luas, meningkat hanya 0,2% untuk Juli 2024 sehingga tingkat inflasi 12 bulan kini bertengger di level 2,9%. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones telah mengincar angka masing-masing sebesar 0,2% dan 3% untuk memberikan kepastian The Fed mengubah arah kebijakannya.
Baca Juga:
Laporan Inflasi AS Bisa Jadi Tanda Perubahan Arah Kebijakan The Fed
Inflasi yang naik 0,2% pada Juli 2024 didorong oleh biaya terkait perumahan, kata laporan Departemen Tenaga Kerja negara itu yang dirilis Rabu (14/8/2024). Tidak termasuk makanan dan energi, CPI inti naik 0,2% per bulan (MoM) dan 3,2% per tahun (YoY) yang sesuai ekspektasi ekonom.
Advertisement
Menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja, tingkat tahunan tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021, sedangkan inti adalah yang terendah sejak April 2021. Inflasi utama adalah 3% pada Juni 2024.
Baca Juga:
BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat
Kenaikan biaya tempat tinggal sebesar 0,4% bertanggung jawab atas 90% kenaikan inflasi semua barang. Harga makanan naik 0,2%, sedangkan harga energi tetap datar.
Kontrak berjangka pasar saham sedikit negatif setelah laporan tersebut sementara imbal hasil (yield) pemerintah AS alias US Treasury sebagian besar lebih tinggi.
Meskipun inflasi makanan lemah pada bulan tersebut, beberapa kategori mengalami kenaikan yang cukup besar, terutama harga telur yang naik 5,5%. Harga serealia dan roti turun 0,5%, sementara susu dan produk terkait turun 0,2%.
Baca Juga:
Syarat Ini Harus Terpenuhi Agar The Fed Pangkas Suku Bunga
Inflasi secara bertahap kembali ke target bank sentral sebesar 2%. Laporan dari Departemen Tenaga Kerja pada Selasa (13/8/2024) menunjukkan indeks harga produsen (PPI), proksi untuk inflasi grosir, naik hanya 0,1% pada Juli 2024 dan naik 2,2% dari tahun ke tahun (YoY).
Pejabat The Fed telah mengindikasikan keinginan untuk melakukan pelonggaran, meskipun mereka berhati-hati untuk tidak berkomitmen pada jadwal tertentu atau berspekulasi tentang kecepatan pemotongan yang mungkin terjadi.
Harga pasar berjangka saat ini menunjukkan peluang yang hampir sama untuk pengurangan seperempat atau setengah poin persentase atau 50 basis poin (bps) pada pertemuan 17-18 September 2024.
Baca Juga:
The Fed Tidak Akan Menunggu Hingga Inflasi 2%
Ekonom bahkan memperkirakan rentang penurunan suku bunga bisa mencapai setidaknya satu poin persentase penuh atau 100 bps dalam pergerakan pada akhir 2024.
Ketika inflasi mereda, kekhawatiran yang muncul tentang pasar tenaga kerja yang melambat tampaknya telah meningkatkan kemungkinan bank sentral akan mulai memangkas untuk pertama kalinya sejak hari-hari awal krisis pandemi Covid-19.
"Turun tetapi area yang sulit terus menjadi sulit," kata Liz Ann Sonders, kepala strategi investasi di Charles Schwab, dalam menjelaskan laporan CPI.
Baca Juga:
Ketua The Fed Indikasikan Tidak Tunggu Inflasi Capai 2% untuk Pangkas Suku Bunga
"Kita harus mencermati data inflasi dan juga data ketenagakerjaan," sambungnya. Menurutnya, ada beberapa arus silang dalam laporan tersebut yang memang menunjukkan inflasi membandel di beberapa area.
Inflasi AS Melandai, Akan Jadi Alasan The Fed Pangkas Suku Bunga
Inflasi Amerika Serikat (AS) melandai sesuai perkiraan pada Juli 2024. Pendinginan ini yang kemungkinan akan menjadi alasan utama The Federal Reserve (The Fed)
This article comes from the Internet and does not represent the position of this site. Please indicate the source when reprinting.
Link address of this article:http://www.ht-meshtec.com/titanxiaoxi/2024-08-18/477.html
Link address of this article:http://www.ht-meshtec.com/titanxiaoxi/2024-08-18/477.html